Agustus 05, 2017

At Tin



Arafat || Channel Telegram:
ABSISI

"Mba jangan lupa pohon yang di ujung itu disiram tiap pagi cukup dengan satu gayung air, kalau saya biasanya sambil baca surat At-Tin, mba juga boleh ikuti. Sebab itu kan pohon tin" sebelum pergi mudik, saya mengajarkan perawatan pohon tin kepada si mba penjaga rumah.

Maklumlah libur lebaran tahun ini menyatu dengan libur kenaikan kelas, jadi kami akan meninggalkan rumah cukup lama. Sayang kan kalau sampai pohon tin itu terbengkalai.

Singkat cerita, kemarin setelah puas berlibur waktunya kami pulang ke rumah. Pohon di ujung itu rupanya benar telah berubah. Batangnya memang masih kokoh, tetapi dedaunannya tampak menipis. Begitu saya dekati, daun-daun tin kering terlihat berserakan di tanah.

Ah, gak salah lagi. Ini pasti si mba lupa nyirami pohon ini. Ya sudahlah masih untung pohonnya tetap hidup. Rupanya pohon tin adalah salah satu jenis pohon yang memiliki kemampuan absisi.

Saudara masih ingat kan pelajaran biologi tentang absisi, dimana sebuah pohon rela melepaskan daun-daunnya demi bertahan hidup. Bahkan pohon pun mampu mengambil keputusan untuk meninggalkan apa yang masih ia inginkan, semata karena sang pohon mengerti bahwa hidupnya jauh lebih penting.

Sayangnya manusia tidak memiliki kemampuan absisi secara otomatis. Absisi pada manusia adalah pilihan yang kembali kepada diri masing-masing.

Detik ini juga ingatlah keadaan kita sendiri. Apakah kita cukup kuat dan rela melepaskan kelemahan-kelemahan diri demi bertahan hidup? Seperti kebiasaan bermain gadget berlebihan sehingga banyak waktu terbuang? Atau kebiasaan menunda pekerjaan? Atau tidak berani mencoba perubahan?

Sudah selayaknya kita juga mampu mengambil keputusan untuk meninggalkan apa yang masih kita inginkan, semata karena kita mengerti bahwa hidup ini jauh lebih penting.

Masa kita kalah sama pohon tin, padahal Allah sudah berfirman manusia diciptakan sebaik-sebaiknya melebihi mahluk yang lain, apalagi sekedar pohon.

Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!

Share:

0 comments:

Posting Komentar